PEMBINAAN KOMPETENSI GURU

Persoalan mutu sumber daya manusia Indonesia yang rendah dewasa ini sering menjadi bahan diskusi, perdebatan dan sebagainya tidak terkecuali sumber daya manusia dalam bidang pendidikan. Hal ini disebabkan, karena apapun yang dilakukan dalam dunia pendidikan, pada dasarnya mengupayakan peningkatan mutu sumber daya manusia. Bagaimana mungkin tujuan pendidikan yang pada dasarnya adalah meningkatkan mutu sumber daya manusia, sementara tenaga yang bergerak didalam dunia pendidikan itu sendiri masih dipertanyakan kualitasnya?


Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di negara kita, namun kegagalan masih terlihat dan belum menunjukkan hasil yang maksimal sebagaimana yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan itu sebagian besar disebabkan oleh permasalahan manajemen pendidikan yang kurang tepat, penempatan tenaga kerja yang kurang sesuai dengan keahlian dan penanganan masalah pendidikan yang bukan dilaksanakan oleh ahlinya serta kurangnya pembinaan terhadap kualitas sumber daya manusia.



Dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang efektif dan efisien perlu didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas pula. Pembinaan kompetensi sumber daya manusia, lebih-lebih guru sebagai tenaga pendidik merupakan suatu tuntutan yang tidak terelakkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan.


Pembinaan guru mempunyai esensi “professional growth” dengan esensi pokoknya adalah keahlian teknis (professional technical expertise) serta perlu ditunjang oleh kepribadian dan sikap profesional. Dengan pembinaan ini guru diharapkan dapat mengenal hambatan-hambatan, baik yang di luar maupun di dalam situasi hidup dan kerjanya, melihat segi-segi positif dan negatifnya serta menemukan pemecahan-pemecahan masalah yang terjadi. Melalui sistem pembinaan diharapkan ada suatu sistem bantuan profesional yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan profesional guru secara terus menerus, sehingga mutu pengelolaan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terjabarkan dalam Planning, Organizing, Actuating dan Evaluating pembelajaran yang bermutu.



Pendidikan di sekolah dapat ditinjau sebagai suatu sistem, yang terdiri atas komponen yang berkait kelindan yaitu (1) komponen input dan instrumen input, seperti sumber daya manusia (guru, karyawan tata usaha, orang tua dan masyarakat), peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan lingkungan, (2) komponen proses yang merupakan interaksi antara semua unsur masukan, dan (3) komponen out put atau lulusan. Sebagai suatu sistem, haruslah merupakan suatu kesatuan yang utuh dari masing-masing komponen yang terkait. Karena komponen tersebut satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan yang ditetapkan secara kuantitatif maupun secara kualitatif ditentukan oleh kualitas dan kuantitas semua komponen serta kualitas interaksi antar komponen-komponen itu sendiri.

Dari sejumlah komponen tersebut, komponen sumber daya guru merupakan komponen sekolah yang memegang peranan paling penting dan utama dalam menentukan kualitas proses dari hasil pendidikan, yang selalu berkaitan dengan keberhasilan tujuan sekolah. Keberadaan sekolah tidak dapat dipisahkan dari unsur manusia itu sendiri, karena sekolah dibentuk oleh dan untuk keperluan manusia. Kehadiran buku Pembinaan Kompetensi Guru ini merupakan seri disertasi dari Dr. Anto, S.Sos., M.Si. sebagai ikhtiar kecil bagi orang-orang yang bergerak dibidang pendidikan utamanya adalah para guru. 


Judul                : Pembinaan Kompetensi Guru

Penulis            : Dr. Anto, S.Sos., M.Si.

Halaman          : 204 halaman

ISBN                 : 978-602-1217-89-4

Penerbit Magnum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar