Menurut
Abdulkarim Soroush, agama merupakan hasil pengalaman spiritual Nabi Muhammad
dalam bertemu dengan Yang Sakral. Itu berarti, kehadiran agama melibatkan peran
aktif Nabi Muhammad melalui pengalaman. Keterlibatan aktif Nabi juga terjadi
dalam hal menurunkan derajat transendental agama menuju derajat praksis yang
lebih membumi agar bisa dipahami oleh manusia.
Sebagai
bagian dari pengalaman, agama bergerak dan berkembang menuju kesempurnaan
mengikuti gerak dan perkembangan pribadi sang Nabi dan penganutnya. Jika pada
masa Nabi Muhammad agama sempurna dalam batas minimal-esensial, maka pasca Nabi
agung umat Islam ia berkembang menuju kesempurnaan dalam batas
maksimal-aksidensial. Untuk menuju ke sana, dimensi aksidensial agama harus
dikaji terus menerus oleh generasi sekarang dan mendatang dengan menggunakan
ilmu pengetahuan manusia, terutama yang berkembang pada masanya. Dari sini,
akan lahir historisasi dan humanisasi agama dan pengetahuan keagamaan yang
biasa disebut paradigma keislaman antroposentris.
Judul :
Menalar Islam; Menyingkap Argumen Epistimologis Abdulkarim Soroush dalam
Memahami Islam
Penulis : Dr. Aksin Wijaya
Halaman : xxxiv+168 halaman
ISBN : 978-602-1217-74-0
Untuk buku dengan kategori Buku AGAMA lainnya silahkan klik tautan disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar