Orang berfilsafat hakikatnya adalah mereka yang sedang mencari, memikirkan, dan mencintai kebenaran sesuatu. Secara eksploratif kemudian bukan saja kebenaran, tetapi juga kebaikan, kearifan dan kebijaksanaan. Sementara itu, Filsafat Ilmu, bisa dipahami sebagai upaya bersungguh-sungguh dalam mencintai kebenaran, kebaikan, kearifan dan kebijaksanaan sebuah ilmu.
Ilmu pengetahuan beragam jenis yang nyaris tidak terhitung jumlah. Awal ilmu pengetahuan adalah filsafat, kemudian lahir ilmu retorik, selanjutnya lahir ilmu sains dan sosial, yang masing-masingnya berkembang begitu luas dan mendalam. Dalam perjalanan waktu, ilmu semakin "kecil" karena bercabang-cabang, yang menjadi disiplin ilmu tersendiri, dan membutuhkan kedisiplinan teori dan metode tersendiri. Sementara, pendidikan mutakhir berbasis kompetensi abad ke-21 secara umum membutuhkan tiga kategori: (i) Keterampilan belajar (learning skills); (ii) Keterampilan literasi (literacy skills); serta (iii) Keterampilan hidup (life skills). Kehadiran Filsafat Ilmu, karena itu, mendesak dikuasai, yang dapat memandu dalam memasuki segala ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup.
Filsafat Ilmu merupakan "pedang sakti" yang bisa digunakan untuk menaklukkan kerumitan ilmu apa pun, mengenali hakikat keberadaan ilmu, epistemologi ilmu, etika dan etis ilmu, hingga aksiologi sebuah ilmu pengetahuan. Para guru dan dosen jika menguasai Filsafat Ilmu, akan mudah tidak saja dalam mengkaji ilmu pengetahuan tetapi juga bagaimana dalam mengajarkannya.

Judul : Rahasia Ilmu Pengetahuan Telisik teori dan Contoh Kaji Filsafat Ilmu
Penulis : Dr. Sutejo, M.Hum., Sapta Arif Nur Wahyudin, M.Pd.
Penerbit: Magnum Pustaka Utama
ISBN : Dalam Proses Pengajuan
Harga : Rp. 110.000